PURA ULUN DANU BATUR SONGAN KINTAMANI Pura Ulun Danu Batur di Songan, Sumber Kehidupan Bali ''MANGKE nemuaken apan manira ngamertaning wong Bali kabeh, tan paran mapinunas mertha ring parhyangan nira ring Hulun Danu, ngawe gemuh ikang rat'' . Itulah tertuang dalam kitab purana Pura Ulun Danu Batur di Songan. Berdasarkan prakempa pura itu membuat krama Bali berbondong-bondong melakukan yadnya di pura yang berlokasi di bibir timur Danau Batur tersebut. Selain pengempon pura (warga Songan), krama Bali termasuk sejumlah pejabat (bupati) sudah ngayah di Pura Kahyangan Jagat itu sebelum upacara Bhatara Turun Kabeh pada 19 September lalu. Ketua Panitia Pemugaran, I Kadek Ardi Negara, yang didampingi Dane Jro Gede Hulun Danu, mengatakan Ida Batara akan mesineb pada 29 September, tepatnya pada tengah malam. Pujawali dilaksakan setiap purnamaning Sasih Kapat. Dalam kitab purana, dijelaskan keturunan yang menjadi punggawa di wilayah Bali seperti Klungkung, Karanga...
SEJARAH SINGKAT MAHA RSI MARKADEYA DAN SEJARAH BUJANGGA WAISNAWA Terkait dengan Bujangga Waisnawa sampai masuk ke Bali, sejarahnya tentu harus ditelusuri. Ternyata, walaupun tidak khusus juga terdapat di buku catatan leluhur milik seorang keluarga Bujangga Waisnawa di Buleleng, karangan I Nyoman Singgih Wikarman tentang perjalanan Maharsi Markandya ke Bali. Perjalanan Beliau ke Bali pertama menuju Gunung Agung. Di sanalah Maharsi dan murid-muridnya membuka hutan untuk pertanian. Tapi sayang, murid-muridnya terkena penyakit, banyak di antaranya meninggal. Akhirnya Beliau kembali pulang ke pasramannya di Gunung Raung (Jawa Timur). Di sanalah Beliau beryoga, ingin tahu apa penyebab hingga bencana menimpa para pengikutnya. Akhirnya mendapat pawisik bahwa terjadinya bencana itu karena Beliau tidak melaksanakan upacara keagamaan sebelum membuka hutan tersebut. Setelah mendapat pawisik, Maharsi Markandya pergi kembali ke Gunung Tahlangkir (Tohlangkir) Bali. Kali ini mengajak p...
XXX BAND BALI XXX XXX t erbentuk oleh 3 bersaudara yang berawal dari sekedar iseng-iseng belaka, mencoba membuat sebuah lagu & video clip (lagu “Sami Bagia”) yang berbeda pada saat itu. Nama XXX pun diambil begitu saja,tidak ada maksud & arti tertentu (terinspirasi dari kata Mr.X ) untuk menamai sebuah grup. Ditetapkan tgl 10 Oktober 2003 di Denpasar-Bali sebagai awal terbentuknya XXX, bertepatan dengan Launching Album ke-1 XXX “Druwenang Sareng” Jenis musik yang ditawarkan juga relatif beragam. Tak berlebihan bila lagu Bali dibilang menjadi tuan di rumah sendiri. Kini lagu Bali sudah merasuk ke tulang punggung orang-orang Bali. Konser di desa dan di perkotaan mulai membius penonton. Semoga apa yang kami hasilkan bisa menyenangkan hati semua orang… Kami bukanlah siapa-siapa, hanya sekedar ingin berekspresi sesuai keinginan. XXX Sudah mengeluarkan 6 Album berbahasa Bali : * Album I Druwenang Sareng (2003) * Album II Jingkrak-Jingkrak (2004) * Album I...
Komentar
Posting Komentar