AKUNTASI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTASI PERUSAHAAN DAGANG
 
AKUNTASI PERUSAHAAN DAGANG






Oleh ;
Fredi Hermanto
Nim; 08103161
Joko Santoso
Nim; 10101354
I Kadek Nopian Tara
Nim: 10101378
I Made Supriawan
Nim : 10101061



SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER INDONESIA

2011







Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendakNya makalah ini dapat diselesaikan . dengan lancar dan tepat pada waktunya. Terima kasih kami haturkan kepada Ibu Dosen atas bimbingannya sebagai Dosen pada mata kuliah Akuntansi
Di zaman modern ini persaingan di bidang ekonomi sangatlah tinggi. Banyak perusahaan- perusahaan berkembang dan bersaing. Di Indonesia ada 3 jenis perusahaan yang ada seperti : perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.Dalam makalah ini kami akan membhas tentang usaha myang bergerak di bidang perdagangan
Kami  sadar makalah yang saya buat ini, masih jauh dari kata sempurna Mohon maaf apabila ada ketidak sempurnaan dalam pembuatan makalah ini. Kami  adalah mahasiswa yang masih perlu banyak belajar. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami  harapkan, untuk  membantu kami  agar kelak tidak membuat kesalahan yang sama.








                                                                  Denpasar, 6 Desember 2011
                                                                                                                                        Penyusun,
                       
                                                                                                       





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.Kegiatan produksi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan mencari laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi dapat berupa barang atau jasa.
Perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya ekonominya menjual dalam bentuk jasa. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan travel, salon, dan asuransi. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual produk kepada konsumen contohnya Giant, Hypermart, dan Hero. Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah bahan dasar dari perusahaan lain dan mengolahnya menjadi output berupa produk untuk kemudian menjual barangnya kepada konsumen, contoh dari perusahaan manufaktur adalah perusahaan sepatu dan tas kulit. Dalam artikel ini, akan di bahas mengenai perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
1.2 Tujuan
Tujauan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai mahasiswa STIKI msemester III terhadap tugas yang di berikan oleh dosen pada mata kuliah Akuntansi, dan juga sebagai bentuk partisipasi kami dalam perkembanagn dalam dunia pendidikan khususnya di bidang ekonomi










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG
            Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
  1. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
  2. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
  3. Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
  4. Laba kotor diperoleh dari : Penjualan bersih – Harga pokok barang yang dijual
2.2 KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan perusahaan industry (manufaktur). Oleh karena itu, siklus perusahaan dagang mempunyai karakter khas sperti :
  1. Perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan dijual lagi, tanpa memproses lebih dahulu.
  2. Macam-macam transaksi

§  Pembelian barang dagang
§  Pengembalian barang dagang yang dibeli (retur pembelian & PH )
§  Pembayaran biaya angkutan barang dagang yang dibeli
§  Pembayaran utang dagang
§  Penjualan barang dagang
§  Penerimaan kembali barang dagang yang dijual ( retur penjualan & PH )
§  Pembayaran beban angkutan barang yang dijual
§  Penerimaan pelunasan piutang dagang
§  Perhitungan laba/rugi perusahaan dagang.

  1. Syarat jual beli berupa syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran.
Syarat Penyerahan barang
Perjanjian antara penjual dengan pembeli yang berisi tentang barang yang diserahterimakan setelah memperoleh kesepakatan harga.
§  FOB Shipping Point (Free On Board Shipping Point)
Pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudangnya sendiri. Dalam hal ini penjual mengakui dan mencatat terjadi penjualan barang sejak dikeluarkan dari gudang oleh pembeli, sedang pembeli akan mengakui dan mencatat terjadinya pembelian sejak mengambil barang dari gudang penjual.
§  FOB Destination Point (Free On Board Destination Point)
Penjual harus menanggung beban pengiriman barang sampai di gudang pembeli. Dalam hal ini penjual mengakui dan mencatat terjadinya penjualan setelah barang sampai di gudang pembeli, sedangkan pembeli mengakui dan mencatat terjadinya pembelian setelah barang masuk ke gudangnya.
§  CIF (Cost Insurance and Freight)
Penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang dijualnya.
Ø  Syarat Pembayaran
Syarat ini berhubungan erat dengan potongan tunai dan jangka waktu kredit atas barang yang dijualbelikan.
§  misal 2/10, n/30
Potongan sebesar 2 % akan diberikan kepada pembeli, apabila pembeli mampu membayar harga netto faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi, dalam jangka waktu kredit 30 hari.
§  misal 2/10, 1/15, n/30
Jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapat potongan 2 %, tetapi jika pembayaran dilakukan setelah lewat batas 10 hari sampai 15 hari, akan mendapat potongan 1 %, jangka waktu pembayarannya paling lambat 30 hari.
§  n/60
Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal transaksi jual beli.
§  EOM (End Of Month)
Harga netto faktur harus dibayar paling lambat pada akhir bulan penjualan, dalam hal ini penjual tidak memberikan potongan tunai kepada pembeli.

§  n/10 EOM
Harga netto faktur harus dibayar selambat-lambatnya sepuluh hari sesudah akhir bulan penjualan tanpa memberikan potongan tunai.

2.3 PERBEDAAN PERUSAHAAN DAGANG DENGAN PERUSAHAAN JASA
            Bila ditinjau dari kegiatannya, maka perusahaan jasa kegiatan pokoknya adalah menjual jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang ditetapkan. Seperti perusahaan jasa angkutan umum mikrolet, bus kota, atau perusahaan jasa salon kencantikan dan lainnya.
Sedangkan perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut lebih dahulu. Kalau terjadi pengolahan maka pengolahan itu biasanya terbatas pada pengepakan atau pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih menarik.
Perusahaan dapat pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil barang. Sedangkan pedagang kecil ( retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada konsumen dengan harga eceran.

2.4 REKENING REKENING YANG ADA DI PERUSAHAAN DAGANG
            Dalam perusahaan penjualan ada beberapa rekening rekening yang ada seperti:
Ø  Penjualan
Penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
Ø  Retur dan Potongan Penjualan
Ÿ  Retur Penjualan : Pengembalian barang oleh konsumen karena barang tersebut cacat/rusak dalam pengiriman, atau sebab lain sehingga pembeli tidak puas.
Ÿ  Jika barang dikembalikan oleh konsumen, maka konsumen akan:
§  menerima pengembalian uang, atau
§  mendapat pengkreditan (pengurangan) atas rekeningnya
Kemungkinan lain adalah barang tidak dikembalikan, tetapi konsumen mendapat potongan harga yang disebut potongan penjualan.
Ø  Harga pokok pejualan
Ÿ  Dalam perusahaan dagang, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan meliputi
§  harga pokok (cost) barang yang terjual
§  biaya operasi yang terjadi selama periode ybs.
Ÿ  Harga pokok barang yang telah laku dijual biasa disebut Harga Pokok Penjualan (HPP).
Ÿ  Dalam suatu toko pakaian, yang disebut HPP meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli kemeja, rok, blouse, & barang dagangan lain yang telah laku dijual dalam suatu periode.Biaya Operasinya meliputi semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan administrasi toko, seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya listrik, dll.
Ø  Persedian barang dagang
Ÿ  Persediaan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau sering disingkat persediaan, yang terdiri dari barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan.
Ÿ  Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal (hari pertama) suatu periode akuntansi disebut persediaan awal.
Ÿ  Persediaan yang dimiliki perusahaan pada hari terakhir dari suatu periode akuntansi disebut persediaan akhir.
Ÿ  Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode akuntansi berikutnya.
Ÿ  Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
Ÿ  Ada 2 metode untuk menentukan persediaan akhir dan HPP:
1.         Metode Persediaan Periodik
2.         Metode Persediaan Perpetual

Ø  Metode Persediaan Periodik / Persediaan Fisik
Ø  Umumnya digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya sangat sering.
Ÿ  Jurnal Pembelian barang dagangan:
Pembelian ………………………………….  Rp xxx
            Kas/Utang Dagang..……………………….Rp xxx
Ÿ  Jurnal Penjualan barang dagangan:
Kas/Piutang Dagang …………….……….    Rp xxx
            Penjualan …………………..………………Rp xxx
Ÿ  Rekening Persediaan tidak digunakan untuk mencatat pertambahan persediaan karena transaksi pembelian dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan karena transaksi penjualan.
Ÿ  Persediaan yang ada pada suatu saat tertentu dan Harga pokok penjualan dapat diketahui dari perhitungan fisik persediaan yang ada di gudang, yang biasanya dilakukan menjelang penyusunan laporan keuangan.
Ÿ  Hal-hal yang mempengaruhi penentuan Harga pokok penjualan:
1.        Harga pokok barang yang ada pada awal periode (persediaan awal)
2.        Harga pokok barang yang dibeli selama periode (harga pokok pembelian)
3.        Harga pokok barang yang belum terjual dan ada dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir)

Ø  Harga pokok pembelian
Ÿ  Ditentukan oleh:
1.       Harga pokok barang yang dibeli  (angkanya diperoleh dari rekening pembelian)
2.       Dikurangi penyesuaian karena adanya retur dan potongan pembelian (angka transaksi ini dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening pembelian)
3.       Dikurangi penyesuaian karena adanya potongan tunai pembelian (angka transaksi ini dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening pembelian)
4.       Ditambah penyesuaian karena adanya biaya pengangkutan untuk mengangkut barang sampai di gudang perusahaan (angka transaksi ini dicatat dalam rekening yang terpisah dari rekening pembelian)

Ø  Potongan Rabat
Ÿ  Yaitu: Potongan khusus, yang berupa pengurangan harga dari daftar harga resmi/katalog
Ÿ  Potongan rabat diberikan oleh pabrik  atau grosir kepada pembeli tertentu, seperti dealer atau pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Ÿ  Rabat dapat ditetapkan dengan tarif tunggal atau berganda
Ø  Biaya Angkut Pembelian
Ÿ  Merupakan biaya untuk mengangkut barang dari tempat penjual ke tempat pembeli.
Ÿ  Biaya ini dapat menjadi beban penjual atau pembeli.
Ÿ  Apabila menjadi beban pembeli, biaya ini akan menambah harga pokok barang yang dibeli.
Ÿ  Jurnal untuk mencatat biaya ini:
Biaya Angkut Pembelian …………………. Rp xxx
Kas ………………………………………… Rp xxx
Ÿ  Rekening Biaya angkut pembelian dilaporkan dalam laporan rugi-laba pada bagian Harga pokok penjualan, sebagai penambah pembelian bersih.
Ø  Harga pokok barang yang tersedia untuk di jual
Ÿ  Yaitu : Harga pokok pembelian dari seluruh barang yang dibeli selama periode, ditambah harga pokok persediaan yang ada pada awal periode (persediaan awal)

Ø  Persediaan akhir
Ÿ  Harga pokok persediaan akhir periode : Hasil perhitungan jumlah fisik persediaan dikalikan dengan harga pokok yang sesuai.
Ø  Potongan Tunai Penjualan
Ÿ  Dalam penjualan kredit, syarat pembayaran di waktu yang akan datang harus ditetapkan dengan jelas.
Ÿ  Syarat penjualan biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakan bagian dari perjanjian penjualan.
Ÿ  Apabila jangka waktu kredit yang diberikan cukup panjang, perusahaan biasanya menawarkan potongan tunai untuk merangsang agar pembeli bersedia membayar secepatnya.

2.5 JURNAL PERUSAHAAN DAGANG
            Dalam perushaan dagang ada beberapa jurnal, yang paling umum adalah jurnal umum dan jurnal khusus, seperti :
A.    Jurnal umum
Jurnal umum perusahaan dagang meliputi :
Ÿ  retur pembelian barang dagang, yang dahulu dibeli dengan kredit karena barang rusak
Ÿ  retur penjualan barang dagang, yang dahulu dijual dengan secara kredit karena barang rusak;
Ÿ  pengubahan utang usaha menjadi utang wesel
Ÿ  pengubahan piutang usaha menjadi piutang wesel
Ÿ  penjualan sebagian aktiva tetap yang sudah tidak layak pakai secara kredit
Ÿ  pengurangan harga.

B.     Jurnal khusus khusus
Jurnal khusu pada perusahaan dagang meliputi :
Ÿ  Jurnal Pembelian.
Ÿ  Jurnal Pengeluaran Kas.
Ÿ  Jurnal Penjualan dan
Ÿ  Jurnal Penerimaan Kas
BAB III
PENUTUP



3.1 PENUTUP
            Dari penjelasan yang telah kami paparkan di atas dapat disimpulkan Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
3.2 SARAN-SARAN
            Kami sadar makalah kami masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kebaikan makalah-makalh kami berikutnya.



Daftar pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKUNTANSI Konsep Matching , Cash Basis , Accrual Basis , Penyesuaian Rekening, Neraca saldo , Neraca Lajur

XXX BAND BALI

PURA ULUN DANU BATUR SONGAN KINTAMANI